Kami berencana memaksimalkan teknologi digital tanpa melupakan buku. Buku mungkin sudah tidak lagi menjadi industri primadona, tapi bukan itu tujuan kami. Dalam pandangan kami, buku adalah pondasi diseminasi pengetahuan yang belum tergantikan. Buku adalah jendela peradaban, dan kami berupaya menghadirkan kembali khazanah yang tersimpan di berbagai zaman.
Suara-suara ritmis, baik yang memiliki makna maupun berupa bebunyian, tidaklah diharamkan. Bagaimana mungkin haram bila para sahabat biasa melakukannya di hadapan Nabi?
Tinjauan mitologis “Musyawarah Burung” karya Fariduddin Attar oleh seorang psikolog Jungian.
Oleh-oleh dari “Mertelakeun Basa jeung Istilahna” karya Haji Hasan Mustapa, salah seorang sufi Tatar Sunda.